KENDAL,KOMPAS.com--Dewan Kesenian Kendal Jawa
Tengah, bekerja sama dengan forum kantong-kantong Budaya Kendal,
menggelar peringatan Hari Kebudayaan Nusantara, Rabu (7/11) malam.
Acara
yang diberi tema, "Mengenang Ws Rendra" tersebut digelar di Pendopo
Kabupaten setempat, dengan mendatangkan mantan istri WS. Rendra,
Sitoresmi, sahabat Rendra, Untung Basuki dan penyair asal Semarang,
Timur Sinar Suprabana.
"Acara kami kemas dengan pembacaan puisi dan musikalisasi puisi karya-karya Rendra," kata Agus Susanto, koordinator acara.
Agus
menambahkan, selain Sitoresmi yang membacakan puisi "Khotbah" karya
Rendra dan Timur yang membacakan beberapa puisi karya si 'Burung Merak'
di antaranya, "Nyanyian Angsa" tersebut, juga tampil kepala Dinas
Pendidikan, Muryono dan ketua Ansyor Kendal, Wahidin Said.
"Para seniman Kendal juga ikut tampil membacakan puisinya Rendra," lanjutnya.
Sementara
itu, sebelum membaca puisi "Kotbah", Sitoresmi menceritakan, bahwa
Rendra adalah seniman dan budayawan besar yang dimiliki Indonesia. Sito
mengaku bangga bisa pernah menjadi istrinya. "Saya menikah dengan Rendra
pada tahun 1970. Sembilan tahun kemudian terpaksa saya harus berpisah,
setelah melahirkan 4 anak dari perkawinannya dengan Rendra," kata Sito.
Ia
mengatakan, Rendra masuk Islam bukan karena menikah dengan dirinya.
Sebab saat Rendra melamar dirinya, almarhum masih non Islam. Tapi Sito
mengaku terkejut, saat ijab khobul, Rendra mengucapkan dua kalimat
sahadat. "Setelah Rendra meninggal, saya baru ketahui kalau ternyata dia
sudah masuk Islam 1 bulan sebelum menikah dengan saya. Jadi Rendra
masuk Islam bukan karena saya," akunya.