SURABAYA, KOMPAS.com — Belasan warga Nahdiyin dari
berbagai elemen, seperti PKB, Garda Bangsa, Pergerakan Perempuan
Kebangkitan Bangsa, Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) menggelar
aksi di atas Jembatan Merah Surabaya, Jumat (9/11/2012).
Mereka menuntut pemerintah untuk menganugerahkan gelar pahlawan kepada Abdurrachman Wahid alias Gus Dur.
Menurut Ketua Garda Bangsa Jatim, Zaini Nashiruddin, figur Gus Dur cukup relevan sebagai pemilik gelar pahlawan.
"Gus
Dur dalam perjuangannya merumuskan kembali ajaran-ajaran tentang
pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan dalam bingkai NKRI (Negara
Kesatuan Republik Indonesia)," katanya.
Mantan Presiden RI keempat
itu, kata Zaini, adalah putra bangsa yang selalu saja mengabdikan
dirinya kepada negara, bangsa, dan agama.
"Dengan semangat
mengayomi seluruh rakyat Indonesia, tidak pandang dari agama apa, suku
mana, ras apa saja, Gus Dur tidak akan tinggal diam ketika mereka
termarjinalkan, tertindas, dan tidak diakui keberadaannya," tuturnya.
Dalam
aksinya, selain berorasi, mereka juga melakukan ritual menabur bunga ke
arah sungai di bawah Jembatan Merah. Aksi itu sekaligus sebagai aksi
refleksi Hari Pahlawan 10 November.
Jembatan Merah adalah saksi
sejarah pertempuran 10 November di Surabaya. Ratusan pejuang dari
Arek-arek Suroboyo diceritakan tewas dan masuk ke sungai di bawah
Jembatan Merah. Darah yang bercucuran di atas jembatan tersebut yang
membuat jembatan itu dinamakan Jembatan Merah.
Sumber
Home
KEBANGSAAN
Warga NU Tuntut Gelar Pahlawan untuk Gus Dur
Warga NU Tuntut Gelar Pahlawan untuk Gus Dur
Label:
KEBANGSAAN