Oleh sebab itu artikel ini mencoba untuk menjembati ‘keterbatasan’ yang ada tersebut, yaitu bagaimana cara memaksimalkan kamera saku (poket) sehingga bisa menghasilkan foto yang berkualitas serta layak jual & diikutsertakan ke berbagai macam lomba.
- Pahami dan kuasai fungsi-fungsi dari buku manualnya. Mulai dari cara pengaturan secara manual untuk apperture (diagfragma), shutter speed (time), white balance, metering, dll.
- Kuasai pengaturan apperture priority (Av) untuk menghasilkan Deep of Field (DoF) sesuai keinginan.
- Kuasai pengaturan shutter speed priority (Tv) untuk menghasilkan foto riak air terjun yang terlihat putih halus laksana sutera.
- Atur komposisi dari foto yang akan diambil sebaik mungkin. Artikel Rule of Third ini bisa dijadikan sebagai acuan dasar.
- Perbanyak melihat galeri (koleksi) foto dari para maestro / fotografer lainnya yang bisa dijumpai dengan mudah lewat internet / majalah / buku. Hal ini untuk menambah ‘ilmu’ tentang komposisi, angle serta trend yang lainnya.
- Maksimalkan penggunaan cahaya alami (matahari) untuk menghasilkan foto yang natural. Karena besaran sensor dari kamera poket yang rata-rata lebih kecil, hal ini bisa menimbulkan noise/grainy yang lebih besar jika digunakan untuk memotret pada ruangan yang redup / pencahayaannya minim dan mempunyai ‘crop factor’ yang lebih besar.
- Perbanyak jam terbang pengambilan foto. Seiring dengan bertambahnya jam terbang Anda, akan bertambah pula pengalaman serta ilmu praktek yang tidak bisa didapatkan dari teori / buku.